*Puisi Untuk Sahabat*
Saat kaki begitu lelah tuk melangkah,
sepasang tangan pun mulai tak terarah,
terselip rasa ingin curahkan semua,
pada sebuah bayangan maya.
Saat rasa bahagia menjelma amarah,
saat jiwa bergetar diiring resah,
terbesit rasa tuk sekedar bertandang,
teriakan emosi yang kian berdendang.
Hey, sahabat itu apa?
Apakah ia hanya sebuah bayangan maya?
Tak punya rasa dan tidak nyata,
yang diam membisu menyaksikan semua.
Dan hey, apa itu sahabat?
Apakah ia sekedar tempat tuk bertandang?
Menampung semua eluh penuh bimbang,
tanpa saling berbagi senang.
Wow, dunia lebih dari tempat bertandang itu,
kita lebih dari sebuah bayangan maya itu,
dan sahabat lebih dari sekedar itu,
karena persahabatan itu nyata.
*Datang Lagi*sepasang tangan pun mulai tak terarah,
terselip rasa ingin curahkan semua,
pada sebuah bayangan maya.
Saat rasa bahagia menjelma amarah,
saat jiwa bergetar diiring resah,
terbesit rasa tuk sekedar bertandang,
teriakan emosi yang kian berdendang.
Hey, sahabat itu apa?
Apakah ia hanya sebuah bayangan maya?
Tak punya rasa dan tidak nyata,
yang diam membisu menyaksikan semua.
Dan hey, apa itu sahabat?
Apakah ia sekedar tempat tuk bertandang?
Menampung semua eluh penuh bimbang,
tanpa saling berbagi senang.
Wow, dunia lebih dari tempat bertandang itu,
kita lebih dari sebuah bayangan maya itu,
dan sahabat lebih dari sekedar itu,
karena persahabatan itu nyata.
hari ini, keindahan itu datang lagi
melebur dalam hati yang tlah tersakiti
mencairkan rasa yang tak kuingini
menguapkan kesal karena dikhianati
hari ini, kenangan itu datang lagi
menghangatkan cerita yang terlewati
mendinginkan bongkahan alur yang terlalui
menyatukan serpihan keping kenangan hati
sekarang, seseorang itu datang lagi
membuat senyuman tanpa henti
membawa perasaan yang tak terbagi
memenuhi ruang pikiran insan sehati
yeah, kebahagiaanku itu datang lagi
walau masa terus berjalan tak menanti
rasa ini kan tetap abadi
karna dia takkan terganti
*Nyanyian Sepi*
Ku duduk diam terpana
Terhanyut kesedihan dalam tawa
Melihat kisah yg tlah terencana
Mengerti apa yg kini ku rasa
Kau tersenyum dalam bahagiamu
Dan ku sendiri dalam sepiku
Mengingat masa yg sempat hampiriku
Mengenang cerita yg tlah berlalu
Indahnya bintang di langit malam
Menjagaku begitu tentram
Menerangi relung hati yg terdalam
Walah kisahku kini mulai suram
Kesedihan mulai menghias hati
Ketegaran pun datang membasmi
Kau disana dan ku disini
Bagai terpisah ruang dan dimensi
Namun bahagia ku dengar
Nyanyian sepi datang bergetar
Senang, ya senang ku jalani kehidupan
Walau hanya menatap dari kejauhan Kini lembaran cerita telah usai
Berakhir tanpa pernah ku akhiri..*Cahaya Kegelapan*
Satu kata, penuh makna.
menyongsong raga menuju surga.
penuh ilmu penuh guna.
itulah tekad pendidikan bangsa.
satu pelita, penuh cerita.
merangkai kata membentuk cahaya.
lembar demi lembar kian tertera.
menyambung niat kian membara.
setitik cahaya dalam kegelapan.
menerangi redupnya cerita kehidupan.
memberi jalan secercah harapan.
itulah arti sebuah pendidikan.
bulat tekad satu tujuan.
untuk selalu melangkah ke depan.
tak kan pernah berbalik haluan.
itu semua demi pendidikan.
bagai daun jatuh yg layu.
berdiam diri bak batu.
hidup menunggu tanpa mau tau.
itulah hidup orang tak berilmu.
ayolah kita berjuang, kawan.
terus berlari menghalau rintangan.
selalu tersenyum dan katakan.
ini semua demi masa depan!
*Sahabat Tak Bersyarat*
Dulu kita tau
sahabat adalah pintu
menuju tempat yg dirindu
sahabat datang sepi berlalu
Dulu kita rasakan
warna warni pertemanan
suka duka persahabatan
menciptakan rasa tak terkatakan
dulu kita bersama
menjalani kisah menuai rasa
bercerita ria merangkai sketsa
menggantung harapan membangun istana
dulu kita berjanji
saat apapun yg terjadi
tak kan pernah putuskan tali
ikatan persahabatan duniawi
kini, kita tlah jauh
kini, tali kita tlah rapuh
dan kini, istana kita kan rubuh
karna mimpi trus memburu
tapi, kapal kita t'lah berlayar
mengarungi bumi tak bertepi
dan ingatlah wahai sahabat
persahabatan itu tak bersyarat..
*Bukan Untuk Itu*
Ku duduk di bangku kelas ini
bukan untuk meninggikan hati
dan bukan juga merendahkan diri
tapi belajar tuk masa depan nanti
ku menulis pelajaran
bukan untuk memenuhi catatan
bukan juga tuk memamerkan pengetahuan
tapi menulis tuk ku amalkan
ku membaca buku
bukan sekedar khayalan semu
bukan jua hanya menghabiskan waktu
tapi untuk menggali ilmu
*Lautan Penyesalan*
Aku punya sebuah cerita
terangkai oleh beribu kata
kadang tak pernah terbayang
kenangan itu akan hilang
kulukis di atas pasir tak bergerak
dan terhapus oleh ombak
ya... pelan namun menyakitkan
aku pun tak mampu menahan
setetes air mata bergulir lembut
serta hatiku terbawa hanyut
dalam aliran sungai penuh kenangan
bermuara ku di lautan penyesalan
*Selimut Ilmu*
Ku hembuskan udara tabu
melewati celah kecil kenangan lalu
mengintip keikhlasan di keheningan kalbu
memfaktakan jasa ketulusan guru
kesetiaan hati pada satu tujuan
perjuangan lillahi tuk pengetahuan
mengalunkan nyanyian penuh kesabaran
walau kita terus menyela kebenaran
tahukah kau kawan?
Ketika dunia berharap banyak
pada hal yang tinggi mengarak
guru persembahkan 1001 cara
tuk mencapai lautan angkasa
dan sadarkah kau teman?
Saat bumi berputar tanpa ilmu
dengan gema kehidupan yang terbelenggu
arus peradaban tak kan maju
dan haruslah kau tau sahabat
gurulah tambang harta penuh cahaya
menerangi bentang gelapnya massa
dengan aliran ilmu bersambung cita cita
dan kini, udaraku mulai menyusup jauh
jejakku melangkah berselimut ilmu
menghangatkan panjangnya perjalanan waktu
hadiah nan indah untukku
kugores tinta sajak indahku
rasa terimakasih tuk guruku..
*Hanya Itu*
Ada satu rasa
melukiskan seribu cerita
dimana kini kau berada
untuk sebuah kata yaitu cinta
hari hampa yg kulalui
lalu hilang dan berganti
saat kau datang tuk temani
aku dan kau disini
kau tunjukan rasa yg luarbiasa
membuatku mulai terbiasa
melewatkan hari hari bersama
denganmu dan berbagi cerita
lalu kini engkau pergi
membawa rasa yg tak bertepi
meninggalkanku yg tak pernah mengerti
mengapa tiba" engkau pergi?
Itulah, dan hanya itu
karna kemudian ku terpaku
saat kau memalingkan wajahmu
saat kau lihat ada aku
sungguh aku tak mengerti
hari hari kian silih berganti
saat kubuka hati ini lagi
hanya ada aku sendiri
entah mengapa
Saat ku belajar rasa setia
dan mencoba selalu terbuka
kau lalu menghilang begitu saja
saat aku berjanji bahwa
tak kan lagi kesalahan yg sama
tapi yg terjadi sebaliknya
kau menganggap seperti tak ada apa"
walau dalam hati kau ragu
karena jarak terhitung jauh
aku hanya ingin kau tau
puisi ini hanya untukmu..
;;
Subscribe to:
Comments (Atom)