Tuesday, August 21, 2012
Assalamu’alaikum bloggy (‾ʃƪ‾) hem sudah
lamaaaaaa sekaliiiiiii rasanya Rara ga cerita ama dikau (lebay) haha :D
Oh ya Rara mau mengucapkan selamat
idul fitri 1433 H! (^_^)八(^_^)
Taqabalallahu minna wa minkum, minal 'aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin ya ceman - ceman ;)Selamat menuju yang fitri, tetap konsisten yaaaa ibadahnya kawaaaan (•. --)ʃ
To the point
aja nih, Rara ga pinter basa basi kayanya... Rara mau cerita tentang
pengalaman excited yang Rara alami pas lagi musim fortasi 2012
kemarin (kalau bahasa umumnya tuh MOS), it's really really my wonderful
experience! \(^o^)/ Mau tau kenapa? Jadi gini....
Rara diminta sama Ka Udin (kaka IPM cabang + daerah) untuk ngisi materi tentang "psikologi remaja" di SMPM 22 Pamulang, dan Rara bener - bener ga tau apa yang harus Rara sampaikan, padahal sudah hari H dan harus ngisi jam 10 pagi. Whaaaat??? ƪ(°ロ°")ʃ Dengan nanya sana sini, curi - curi dengar motivator di masjid, ngobrak - ngabrik internet, muter - muter otak, gali - gali pengalaman jadul, dan dibumbui ilmu - ilmu sotoy jitu, alhasil terciptalah beberapa ilmu "Psikologi Remaja ala Rara" jeng jeng~ (˘.˘ʃ)
Rara diminta sama Ka Udin (kaka IPM cabang + daerah) untuk ngisi materi tentang "psikologi remaja" di SMPM 22 Pamulang, dan Rara bener - bener ga tau apa yang harus Rara sampaikan, padahal sudah hari H dan harus ngisi jam 10 pagi. Whaaaat??? ƪ(°ロ°")ʃ Dengan nanya sana sini, curi - curi dengar motivator di masjid, ngobrak - ngabrik internet, muter - muter otak, gali - gali pengalaman jadul, dan dibumbui ilmu - ilmu sotoy jitu, alhasil terciptalah beberapa ilmu "Psikologi Remaja ala Rara" jeng jeng~ (˘.˘ʃ)
Tapi penderitaan cobaan tak berhenti sampai di situ aja
bloggy, ombak yang datang malah jauh lebih besar. Pas nyampein pertama kali
tentang materi yang berisi ilmu sotoy itu, Rara rada nervous, gimana
ngga? Rara harus nyampein materi yang Rara sendiri aja belum khatam
banget, jadi harus lirak - lirik catatan kecil dulu, udah mana tulisan kaya
tulisan dokter gitu (maklum buru - buru -_-v), dan yang harus diwanti -
wanti juga adalah, mereka anak SD yang baru mau masuk SMP, diulang sekali
lagi deh biar tegang, ANAK SD loh bloggy! ( ゚ Д゚) Harus milah - milih kata dan
bahasa yang ringan nih, bayangin mereka itu masih bocah ingusan saudara - saudaraaa!
(ko jadi lebay sih?) hehehe :D
Waktu itu sebenarnya pernah ngisi juga materi di SMPM
44 sih, tapi yang dikasih materi mah bocah SMP dan IPM pula (daritadi
ngomongnya bocah berasa udah tua dah), terus materinya tentang
"Ke-fasilitatoran", kan Rara udah lumanyan khatamlah, daripada
lumanyun :p Dan pernah juga ngisi materi yang sama di SMKM Parakan, dan itu
kurang seru, kenapa? Karena ngajarin satu angkatan sendiri, udah gitu udah ada
beberapa yang udah ngerti juga, kan ora menantang -__-
hemmm okay, kita
balik lagi ke topik, akhirnya di ruang pertama, Rara sendiri ga ngerti apa sih
yang Rara omongin daaaaaan rasanya tuh jadi kaya youtube ,
pas ngomong masih aja buffering , belum plong banget abis
ngisi materi dan jadi geregetan sendiri malahan, subhanallah.. Tapi tapi
tapi, pas nyampein materi di ruang selanjutnya, ceritanya berbeda loh bloggy.
Rara ngomongnya lancar, bebas buffering , tau alur dan bisa bawa asik
aja ngisi materinya (iyalah, namanya juga udah ngerti materi) ┌(_o_)┐ finally, I
feel so satisfied, alhamdulillah~ Thank you so much, Allah :*
Dan pas hari terakhir
fortasi juga, Rara diminta oleh manusia yang sama (Ka Udin) untuk ngisi materi
di SMPM 44, nah kalau ini Rara udah siap tempur nih (•̀_•́)ง Intinya, Rara ga
mau menggurui, Rara lebih suka kalau ngisi materi itu share pengalaman dan ilmu
ke adek - adeknya, soalnya kan Rara sendiri udah pernah ngerasain pahit
manisnya masa SD dan SMP (hadeh bener - bener merasa tua ini -___- ). Karena
anak - anak akan lebih mempercayai cerita daripada teori kan, jadi alangkah baiknya
jika Rara bisa membagi pengalaman Rara ataupun teman - teman Rara. Itulah
alasannya mengapa Rara itu suka mencari tau atau ingin tau sesuatu, karena Rara
ingin pengalaman Rara atau bahkan pengalaman orang - orang di sekitar Rara bisa
menjadi pelajaran dan bermanfaat buat orang lain juga, kan mulia insya Allah :)
Nah, setelah
berdongeng masalah lika - liku Rara mengisi materi buat bocah (mulai lagi),
Rara mau share ke bloggy nih sekilas materi tentang "Psikologi Remaja ala
Rara" ini. Pada kepo kaaaaaaan? Haha langsung aja yaaaaa, ini dia
materinyaaaa, eng ing eng~ (•. --)ʃ
Psikologi Remaja ala Rara
Remaja, kalau para
bocah bilang remaja itu udah gede, beranjak dewasa, udah pacar - pacaran,
tumbuh kumis, dan sebagainya. Ya, itu ngga salah kok, karena semua itu kan
gambaran remaja di otak anak yang lagi newbie nya di SMP, jadi bisa
diterima (з´⌣`ε) Kalau secara teoritisnya, remaja adalah masa peralihan dari anak -
anak menuju dewasa. Jadi kalau digambarkan tuh, remaja berada di tengah -
tengah antara anak - anak dan dewasa, dibilang anak - anak ketuaan, dibilang
dewasa kemudaan, begituuuu secara gampangnya bloggy..
Terus sama ga
sih anak SMP sama anak SMA itu? Apa mereka sama - sama remaja? Jawabannya
"Ya!", karena usia remaja itu kan
berkisar antara 12 - 22 tahun. "Tapi ko beda ya?" Jadi, remaja itu
sendiri dibagi menjadi 3 fase. Pertama, "masa remaja awal", yang
berkisar antara 12 - 15 tahun. Kedua, "masa remaja pertengahan", yang
berkisar antara 15 - 18 tahun. Dan yang ketiga, "masa remaja akhir",
yang berkisar antara 19 - 22 tahun. Nah itu dia loh alasan kenapa bocah SMP dan
SMA bahkan anak kuliahan masih dibilang remaja, tapi mereka sendiri memang
terlihat berbeda..
SD, identik
dengan kata apa sih menurut kalian? Yaaa main - main, kekanak - kanakan, bandel
, manja, dan sebagainya.. Kenapa bisa dikatakan main - main, karena kalau kita
lihat pas lagi jam istirahat, pernah ngga sih lapangan SD kosong? Pernah ngga
anak SD betah duduk anteng di kelas? Enggalaaaah! Lapangan tuh udah bagaikan
lautan para bocah bocah dan kurcaci kurcaci yang berlari kian kemari tanpa
beban dan masalah, enak banget ya jadi anak - anak.
Kekanak - kanakan, ya
memang nyatanya kebanyakan anak SD itu masih kekanak - kanakan kan? Kalau ada
barang atau sesuatu yang dipinginin banget banget banget tuh kalau ngga dipenuhi
tuh rasanya rumah bisa banjir gara - gara air mata yang mengucur dari mata mereka,
luar biasa kan kekuatan anak - anak itu? (•̀_•́)ง Bahkan ade Rara sendiri nih yang masih
SD juga gitu tuh, dia bisa ampe sakit kalau ada barang yang dia inginkan dan
belum sembuh jika belum tercapai, wonderful! Berasa pingin kecil lagi
kalau gini caranya hahaha...
Bandel, yah "kalau ga bandel kan ga
seru", itulah prinsip anak - anak termasuk Rara juga masih memakai prinsip
itu sampai saat ini, dan terkadang itu ampuh loh untuk menghibur diri. Tapi,
bandelnya anak SD tuh ya gimana sih, main keluar rumah ama temen - temen
kurcacinya, main ke rumah temen, nge-games, main petak umpet, tak jongkok,
lompat tali, sepedahan ampe maghrib baru pulang, dan sebagainya.. Intinya cuma
satu bandelnya mereka, yaitu "untuk main". (*^□^)八(^□^*)
Dan yang terakhir nih, yang paling
harus diubah banget pas remaja (" `з´ )ʃ(»_«") , yaitu manja. Makan masih disuapin, sekolah
masih ditemenin, mandi masih dimandiin, make baju masih dipakein, dan jangan
sampai solat harus disolatin juga yaaa wkwk, na'udzubillah minzalik .. (‾̩̩̩ʃƪ‾̩̩̩)
Now, SMP dan SMA, identik
dengan sebutan apa sih? Heemmmm labil, berpikir, bandel, suka nongkrong,
geng-gengan, pacaran, dan galau.
Bloggy sering
denger kan kata labil? Haha entah kata itu berasal dari muka bumi atau planet
mana, tapi kata itu lagi nge-trend banget di kalangan remaja sekarang. Labil
tuh gampangnya diartikan 'tidak punya pendirian'. Kalau pepatahnya nih
"bagai air di daun talas". Kenapa bisa dibilang seperti itu? Karena
masa SMP itu adalah langkah awal, pijakan pertama kita untuk mencari jati diri
kita sebenarnya, kita berlomba - lomba untuk dikenal banyak orang, berusaha mencari tau akan jadi apa kita nanti
dan berjuang agar kita 'dilihat' atau sekedar agar teman - teman kita tau kita
'ada'. Jadi anak SMP bahkan anak SMA pun akan mulai mencoba - coba hal baru,
baik itu positif maupun negatif.
Contohnya, mereka akan mencoba berbagai eskul
yang disediakan di sekolah mereka. "Gue suka paskib, paduan suara, dan
juga futsal. Hemm gue paskib aja deh, kan kece tuh jalan di lapangan pas
upacara hari senin, putih putih lagi, mantabbbb!". Eh pas ikut paskib,
"duh gue ga tahan banget nih disuruh diem kaya patung gini ga bisa gerak -
gerak, udah gitu dijemur lagi kaya cucian di rumah". Lalu keluar paskib, "ah kayanya gue lebih cocok di paduan suara deh, kan suara gue bagus tuh,
sayang kalau ga dimanfaatin". Pas udah di padus "ah ga seru, indoor
mulu kalau latihan, udah gitu jarang tampil pula, mana gue bisa diliat
orang?". Dan akhirnya keluar padus juga, "Ah kayanya gue pas baget nih
kalau ikut futsal, kaki gue ga bisa diem nih mau nendang - nendang bola mulu rasanya". Pas udah ikut futsal, "Ah ga asik sumpah! apa - apaan nih, susah banget gue
masuk team inti doang, banyak sekaleeee saingannya, ngemalesin!". Dan akhirnya keluar futsal pun dan mencoba eskul lain dimana eskul itu pas di hati
dan punya peluang yang lebih besar agar dia berkembang dan
"terlihat". Nah itu dia salah satu contoh kelabilan remaja sekarang. ┐(´~`)┌
Berpikir, ya
anak SMP dan SMA itu biasanya akan "berpikir sebelum bertindak", yaaa
biasanya loh, ga selalu dalam segala hal, mungkin dalam beberapa hal seperti
ini. Kalau misalkan anak SMP atau SMA nih yang diajak main tak jongkok atau
petak umpet, kira - kira langsung nerima atau mikir - mikir dulu? Yeah sometimes,
they will think it over! Kalau anak SD sih itu udah kayak makanan mereka sehari
- hari. Nah, kalau cah SMP dan SMA? Pasti punya beraneka ragam dan jenis alasan
untuk menolak, yeah not always, of course! Entah maleslah, kayak anak kecillah,
atau bagi kaum hawanya nih, takut keringatan, bau matahari, dan segala yang
embel - embelnya deh (¯―¯٥) so, anak SMP dan SMA nih kalau gampangnya tuh, ngga jauh -
jauh dari kata "mikir - mikir dulu deh"~
Next, bandel.
Hahaha bukan anak SD doang loh yang bandel, anak SMP dan SMA ternyata juga
bandel bloggy, tapi tingkat dan jenis kebandelan mereka berbeda.
Darimananya? Okay, kita lihat aja secara real-nya ya.
Di atas kan Rara udah mempersembahkan beberapa contoh kebandelan anak SD, nah
kalau SMP dan SMA beda cerita nih. Dari sepenglihatan mata Rara dan
sepengingatan pengalaman jadul Rara, kalau anak SMP tuh suka banget nongkrong -
nongkrong dulu di sekolah sebelum pulang, main - main di sekolah ama temen -
temen, atau ngeluyur kemana - mana sama pasukan ngebolangnya.
Moreover, anak
SMA kalau udah bandel ga ketulungan deh, ada yang suka nongkrong bahkan sama
ngerokok dan "minum", dan bahkan anak SMP jaman sekarang juga udah
ada yang kayak gitu, na'udzublillahi min
zalik ya teman - teman... (/‾_‾)/ \(‾_‾\)
"Kita dapat menilai seseorang dari dengan siapa dia berteman".
Ya, itu adalah salah satu wisdom yang Rara percaya
banget. Sayyidina Ali r.a. pernah berkata :
“Qul li man shahibuka, aqul laka man anta”, artinya “Katakanlah kepadaku siapa teman kepercayaanmu, maka akan kukatakan siapa kamu”.
Jadi, berhati - hatilah
dalam memilih teman yaaaaaa, apalagi di masa kalian yang masih labil –
labilnya. Ckckck. Lebih baik alihkan waktu kalian yang berharga itu untuk diisi
dengan hal – hal yang bermanfaat seperti mengikuti ekskul, sekalian
mengembangkan bakat yang kalian punya. Itu akan sangat – sangat berguna untuk
masa depan kalian bukan? Hope it, amin amin ya
Rabbal ‘alamin.\(^.^)/
After that, geng – gengan. Ini adalah buah dari
kebiasaan nongkrong anak sekarang, ckck luar biasa yaaaa.. Kedengarannya sih keren,
tapi kalau temen – temen udah ngerasain sendiri bagaimana efek yang ditimbulkan
dari “geng-gengan” itu, kalian pasti akan lebih memilih untuk menghindari atau
bahkan bersyukur karena tidak mencobanya. Mengapa? Ya jawabannya 'karena'.
Pertama, karena itu membuat kita membenarkan
yang sebenarnya salah dan menyalahkan yang sebenarnya benar. Ya, geng – gengan
ini terkadang lebih banyak mudharatnya loh daripada manfaatnya. Mereka yang salah
dalam memilih dengan siapa dia berteman, mempunyai peluang yang sangat besar
untuk untuk menjadi orang yang salah juga. Bahkan yang lebih gaswatnya lagi,
kita akan lebih mendengarkan mereka yang kita anggap teman se-geng kita karena
mungkin kita merasa nyaman dengan mereka, nyambung, mereka senasib dengan kita,
punya jalan pikiran yang sama, atau hal – hal lain yang mungkin kalian sudah
atau akan kalian rasakan nanti. Yang jelas, ada masa dimana kita menganggap,
kata – kata mereka itu benar atau wajar, walaupun sebenarnya salah.Kalau dalam Al Quran, ini disebut
".....zukhrufal qauli ghurura..." yang artinya "kata - kata yang seolah - olah indah tapi sebenarnya menipu" (Q.S. Al - An'am : 112)
On the other hand, kita akan menutup
telinga kita rapat – rapat jika orang tua kita mulai berkoar dan membuka forum 'nasehat orang tua' dan kita akan berpikir “mulai lagi deh!” sambil merunggut –
runggut ngga karuan. Padahal yang mereka sampaikan itu adalah kebenaran dan hal
yang baik, tapi diri kita begitu enggan tuk mendengarnya, astaghfirullahal ‘adzim.. \(˘_˘)/ Oleh karena itu, buat apa bergeng dengan
segelintir orang, kalau kita bisa bersahabat dengan mereka yang pantas. (っ˘⌣˘)っ
The last, yeah
"pacaran".. Suka sama lawan jenis dalam
usia remaja adalah hal yang wajar bukan? Yang tidak wajar malah jika suka
dengan sesama jenis kan? :D Kadang kita bertanya – tanya “Kenapa sih kita bisa
suka sama orang?”, padahal kita tidak pernah lihat tuh ada anak balita yang
udah suka-sukaan. Kenapa ya? Itu karena hormon di dalam tubuh kita sudah mulai
matang, yang ditandai secara real dengan perubahan fisik tubuh kita.
Nah, kalau pacaran itu asal mulanya gimana sih? Kata
“pacar” sendiri ternyata berasal dari nama sejenis tanaman hias yang CEPAT LAYU
dan MUDAH DISEMAI kembali. Tanaman ini tidak bernilai ekonomis (tidak ada
harganya), sehingga tidak diperjualbelikan. Hal ini sebagai simbol bahwa
pacaran adalah sebuah perilaku yang MURAHAN. Jika sudah puas dengan pacarnya, maka
dia dipastikan akan mudah mencari atau beralih kepada pacar barunya, ini adalah
sebuah ketetapan yang sangat susah dicari alasan penolakannya. (¬˛ ¬")
Dahulu,
di masyarakat Melayu khususnya, ada budaya memakaikan pacar air (masyarakat Melayu
biasa menyebutnya inai) pada dua orang muda mudi yang ‘ketahuan’ saling
tertarik oleh keluarganya. Biasanya sang pemuda mengirimkan ‘sinyal’
tertariknya dengan mengirim ‘tim’ pembaca pantun untuk sang gadis pujaannya.
Nah, tim tadi akan berpantun tepat di depan halaman rumah sang gadis. Nah,
jika si gadis menyambut pantun sang pemuda dan keduanya ingin meneruskan
hubungan mereka maka orang tua keduanya memberikan pacar air di tangan
keduanya. Inai tersebut sebagai tanda bahwa keduanya telah memiliki hubungan. (˘з(˘⌣˘)
Nah, ini yang sebenarnya sangat bertanggung jawab. Inai yang ada di tangan akan
hilang selama tiga bulan dan selama waktu itulah sang pemuda mempersiapkan
segala kebutuhan untuk melamar sang gadis. Jika sampai inai di tangan mereka
hilang dan belum juga ada lamaran atau konfirmasi lebih lanjut maka si gadis
berhak untuk memutuskan hubungan tersebut dan menerima pinangan lelaki lain.
Dan jangan bayangkan selama tiga bulan tersebut mereka berpacaran seperti
pacarannya anak zaman sekarang (" `з´ )ʃ(»_«") Mereka sangat terjaga sebelum pernikahan
terjadi.
Pacaran itu adalah sebuah
budaya asing yang mulai menyusup pada pergaulan remaja sekarang. Yang perlu
diingat, pacaran membuat kita lebih mudah untuk melupakan teman – teman dan
sahabat kita, baik kita sadari ataupun tidak. Kita akan terbuai dalam gemilang
hawa nafsu yang membuat kita hidup di dunia ini hanya milik berdua, tidak peduli
bagaimana yang lain. (¬.¬ )
Bahkan kata sahabat Rara yang udah pernah ngerasain manis
semu dan pahitnya pacaran itu, dia benar – benar sudah angkat tangan dengan
budaya barat ini. “Buat apa menghabiskan sisa hidup ini hanya berdua?”, begitu
katanya, yang kini sudah memutuskan hubungan dengan candu tersebut dan sudah lebih
welcome sama siapa saja. \(^o^)/
“Kau buat sempurna awalnya, berakhir bencana”.
Ya itulah lirik lagu "Karma" dari
Cokelat. Dan itulah kata – kata yang pas untuk menggambarkan “pacaran”, si serigala
bermulut manis ini. Memang sih, bahagianya tuh kayak terbang mengelilingi dunia
dengan sayap – sayap indah sambil bernyanyi lagu surga yang menawan nan merdu, harus Rara
akui itu sangat amaaaaat menyenangkan. Akan tetapi, seperti orang bijak berkata:
“Saat cinta datang, ia hanya menunjukkan sisi baiknya, bukan sisi gelapnya”.
Itulah yang harus
diwaspadai! Karena kalau kita udah terseret dengan dunia pacaran, tak ayal kita
juga akan terseret dalam siksa dunia galau, either kita sadari ataupun tidak.
Mereka itu berjalan seiringan, seperti siang dengan malam, panas dengan dingin,
hujan dengan pelangi, susah dengan bahagia, dan pacaran dengan galau.
Galau itu
benar – benar sesuatu yang alamiah seperti rasa kasih sayang yang kita rasakan
dalam diri kita, susah untuk dipungkiri. Galau karena apa? Karena apa saja, karena si doi deket sama
inilah, si doi nyuekin kitalah, ngga bales smslah, lupa hari aniv-lah, lupa
janji sama kitalah, waaaaaaah ribet deh pokoknya, capek hati rasanyaaaa. (•`..΄•")
Dan
galau dari segala galau adalah seperti kata orang galau yang bijak,
“sesuatu yang sulit tuk menerima ucapan selamat tinggal dari seseorang yang kamu pikir tak 'kan pernah meninggalkanmu”.

Maukah kalian merasakannya? Kalau saran Rara sih
tidak usah deh, jangan biarkan diri kalian menjadi orang yang bodoh. Kalian
terlalu berharga untuk merasakan siksa penyakit duniawi yang tak berguna itu. Toh, kalau memang jodoh,
tidak akan kemana kok. Apapun yang terjadi, percayalah segala rencana Allah
itu pasti indah.(┌'⌣'┐) Untuk info lebih lanjut tentang “pacaran”, akan Rara bahas di
post selanjutnya yaaaa...
Masalah
lain yang mungkin dihadapi remaja kini adalah konflik dengan orang tua.
Pernah kita dengar, ada orang tua yang sangat memanjakan anaknya. Bangun
tidur dibangunin, makan masih disuapinlah, solat masih disuruh dululah,
atau bahkan jangan – jangan mandi masih dimandiin ya? Hahaha... :D Saat anaknya
mulai menginjak remaja, si anak mulai merasa “gue udah gede kok” dan ia akan
sangat malu jika teman – temannya tau dia masih sering dimanja oleh sang mama. (" `з´ )ʃ(»_«")
Alhasil, mereka akan mulai memberontak dan cenderung jadi anak pembangkang dan
tidak penurut lagi.
Emang salah ya? Engga kok, hanya saja mungkin caranya
kurang tepat. Kenapa ngga kita mulai menunjukan kemandirian dan kedewasaan kita
kepada orang tua? Dengan jalan bangun ngga usah dibangunin, mandi sendiri,
makan sendiri, dan solat tanpa disuruh dulu.. Insya Allah kok, dengan melihat perubahan
dalam diri kita, mereka akan mulai percaya bahwa anaknya sudah mulai dewasa.
Atau kalau kita merasa pendapat dan kemauan kita tak pernah didengar, cobalah
untuk lebih terbuka kepada orang tua.
Rara akui memang itu amat sangat susah,
karena setiap orang tua itu kan berbeda – beda ya,ada yang friendly dan ada
juga yang berpikir “umi atau abi dulu begini”. Mereka menyamakan yang dulu dengan sekarang dan berpikir bahwa anak
sekarang sangat berbeda dengan zaman mereka dulu. Ya, susah bukan berarti ngga bisa kan? Yang
jelas kita harus positive thinking bahwa setiap orang tua pasti ingin yang
terbaik untuk anaknya. So, cobalah untuk lebih terbuka ke mereka yang peduli
padamu. (ʃƪˆ⌣ˆ)
Hal
yang paling urgent yang harus juga kita pikirkan adalah karir. Kalau menurut
kalian, meniti karir itu sejak kapan sih? SMA, SMP, atau SD? Jawabannya adalah dari saat
kita dilahirkan bahkan sejak kita masih di dalam kandungan. Mengapa? Pernah
ngga kalian dengar atau kalian melihat sendiri seorang ayah atau ibu yang
membacakan surat maryam atau surat yunus kepada bayinya yang masih di dalam kandungan? Dan pernahkah kalian berpikir kenapa orang Barat sering memperdengarkan
permainan piano atau lagu – lagu yang indah untuk anak mereka yang masih berada
dalam perut ibunya? Ya, itu adalah salah satu cara untuk melatih bayi itu atau
bisa disebut juga dengan cara memacing penitian karir dalam diri si anak sejak dalam kandungan. Dalam
sebuah hadits disebutkan
“Utlubul ‘ilma minal mahdi ilal lahdi” yang artinya “Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat”.
So, bagi kalian yang udah membaca post ini, jangan pernah
menganggap cita – citamu itu hal yang sepele atau terlalu cepat untuk
memikirkannya, karena setiap usaha yang kamu lakukan, berapapun umurmu saat
itu, semua itu akan sangat berguna nantinya, percayalah! Percaya pada dirimu
sendiri.(з´⌣`ε)
Saat
awal menginjak kelas 3 SMA, sekolah Rara (SMA Muhammadiyah 25 Pamulang)
mengadakan acara motivasi untuk para siswa dan siswinya di masjid Al – Jihad
yang penceramahnya dari PDM Tangerang Selatan (kalau tidak salah, Rara lupa namanya). Rara akan sedikit share beberapa ilmu yang menurut Rara
lumayan berguna untuk kalian dan juga buat Rara sendiri khususnya.
First,
rezeki. Menurut kalian rezeki itu takdir atau usaha? Yang benar adalaaaaaaah usaha.
Jadi salah bagi mereka yang beranggapan “gue miskin karena memang gue ditakdirkan miskin” atau "gue bodoh karena emang dari dasarnya otak gue terbatas begini”,
sekali lagi Rara tegaskan itu SALAH. Sebuah
pepatah mengatakan
“Batu sekeras apapun jika ditetesi air setetes demi setetes dengan konstan maka dalam waktu tertentu tetesan air tersebut akan bisa melubangi batu tersebut”.
So, keep
spirit friends!
Kuli
bangunan, kalian tau ngga berapa gajinya dalam sehari? Mereka kerja dari
pagi sampai sore bahkan malam, dengan
gaji Rp50.000 aja itu sudah bersyukur. \(˘_˘)/ Padahal kalau kita jadi mereka, wah
belum tentu sanggup ya, karena itu berat loh kawan. Sedangkan dokter, sekali
nulis resep aja udah keluar berapa duit dari pasien? Rp100.000 aja sekarang
udah jarang loh bloggy, subhanallah.. Padahal tulisannya dokter kalian tau kan gimana,
cakar ayam banget, kebaca ama kita aja ngga. Terus juga kalau ngomong, kadang
suka ngeselin, bilang kita makan makanan ga sehatlah, lingkungan kita kotorlah,
tapi kita tetap aja bayar kan? ┐(´~`)┌ Sebenarnya apa sih yang membedakan kuli dan
dokter? Ya, usahanya! Untuk jadi kuli, apakah kita harus belajar tekun selama
bertahun – tahun agar bisa? Tidak kan? Dan untuk menjadi dokter, apakah kita
bisa dengan mencoba – coba saja lalu lama – lama terbiasa? Haha ya nggalaaaah,
yang ada malah malapraktek kakaaaaa -__-
Kadang Rara juga suka berpikir kenapa sih orang Cina yang notabennya nonmuslim bisa
lebih maju dari orang Indonesia khususnya orang muslim sendiri? Akhirnya Rara tau loh jawabannya kawan. Orang
Cina yang tinggal di Indonesia, rumahnya kayak gimana sih? Ya seperti “ruko”lah
(rumah toko). Rumah mereka di lantai 2, sedangkan toko mereka di lantai 1.
Setiap mereka ingin masuk rumah, yang pertama kali mereka dan anak mereka injak
adalah tokonya. Anak mereka sudah dibiasakan untuk membantu orang tuanya
berjualan pada hari libur, sehingga nantinya mereka dapat melanjutkan
usaha kedua orangtuanya.
Sedangkan, orang Indonesia mempunyai toko atau
restoran yang luarbiasa besarnya. Mereka punya rumah mewah nan indah, tetapi rumah mereka jauh dari toko tersebut.
Anak mereka hidup bersenang – senang dengan kekayaan orang tuanya, bahkan ada yang
balapan, nongkrong, pesta dan hura – hura. Dan saat orang tuanya telah tiada,
ia tidak tau bagaimana cara melanjutkan usaha orang tuanya. Alhasil, ia juallah
toko itu. Itulah bedanya kawan. ('́_'̀ )
Second,
jodoh. Menurut kalian jodoh itu usaha atau takdir? Tadaaaaaaah~ Jawabannya
usaha lagi.. Ha? Kenapa? Coba kita analogikan saja yaaa.. Ada seorang tukang
ikan jualan ikan (yaiyalah, masa’ jualan sayur?), ada ikan bawal, gurame, ikan
mas, ikan asin, dan lain – lain. Jika kamu jadi pembeli, yang milih ikannya
siapa? Penjual atau pembeli? Ya pembelilaaaah.. Penjual hanya bisa menawarkan
dan memberitau ciri – ciri ikan yang bagus, enak dagingnya, dan lain – lain.
Nah anggap ikan – ikan itu jodoh kalian, dan kalian pembelinya. Allah hanya
dapat menyediakan dan memberi tau ciri – ciri pasangan hidup yang baik itu bagaimana. Seperti
dalam surat An - Nur ayat 26, Allah berfirman :
“Perempuan – perempuan yang jahat untuk laki – laki yang jahat dan laki – laki yang jahat untuk perempuan – perempuan yang jahat (pula), sedangkan perempuan – perempuan yang baik untuk laki – laki yang baik dan laki – laki yang baik untuk perempuan – perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (surga).”
Tapi
kenapa ya ada orang yang cantik atau ganteng mau sama orang yang jelek? Nah itu
dia yang disebut takdir. Allah memberikan rasa kasih sayang, ketulusan dan
keikhlasan di antara mereka. Mereka dapat menerima orang yang disayang apa
adanya, karena "penilaian seseorang yang paling ikhlas dan mulia ialah menilai
seseorang dari hatinya. Kecantikan sejati adalah kecantikan hati seseorang." (┌'⌣'┐)
Nah
itu dia sedikit sharing yang dapat Rara sampaikan, mohon maaf jika ada salah
kata atau kurangnya pengetahuan, karena “Al insaanu mahallul khoto wan nisyaan”, manusia tempat salah dan lupa. Dan segala
kebenaran serta kesempurnaan hanya milik Allah SWT.
Wassalamu’alaikum bloggy, Allahu akbar! \(^o^)/
Wisdom’s Rara today:
“Sesakit dan sesulit apapun yang kita rasakan dalam hidup ini, yakinlah Allah merencanakan akhir yang indah untuk hamba-Nya yang terus bersabar dan berusaha.”
about: my story, SMA, wisdom of the day
0 Comments:
Subscribe to:
Post Comments (Atom)