Wednesday, December 21, 2011

Apakah Sabar Itu Ada Batasnya?

Sabar ada batasnya, begitulah yang sering terucap, kalau udah betul-betul marah. Seberapa konkretkah makna “batas” itu?  Sepertinya relatif ya, tergantung mood.
Dan bermunculanlah status fb, seperti:

“I hate u much..much”
“Benciiii ahhh… beteeee…”
“Aku ga tahannn … aku ga suka.. sebel…sebell…”
Terus ada yang pake bawa nama-nama hewan, misalnya Anj**9, B4B*.. kasihan tuh hewan sering disebut dengan intonasi tinggi dan ditulis pake tanda seru…!!!

Terus lagi, ada yang.. benci dirinya.. adaa pulaa yang butuh dirinya.. kadang dia tersenyum dalam tangis.. kadang dia menangis dalam senyuman… haha malah nyanyi kupu-kupu malam -__-"


Dan salah satu yang menarik adalah status yang berisi:
“saya membenci anda dari ujung rambut sampe ujung kaki anda..#sungguh terlalu#”

Memang iya sih, apabila sabar sudah mencapai limitnya, sangat relatif, sangat tergantung dengan sikon, jadinya marah, kalau sampe berapi-api, bisa dibilang murka  :P


Sifat marah itu "pertanda jiwa yang tidak tentram". Nah, jadi jangan membenci yang nantinya bikin marah, terus jiwanya jadi ngga tentram, santai aja, relax. Jangan habiskan energi untuk hal semacam itu, masih banyak hal positif yang bisa difikirkan dan dilakukan. Marah ya bolehlah, itu pertanda orang yang hidup. Tapi ngga mungkinkan tiba-tiba aja marah? pasti ada sebabnya. Marahlah karena memang ada alasannya, tapi jangan dicari-carikan alasan. Dan sebaiknya jangan sampe berapi-api, bisa mengundang pemadam kebakaran nantinya. :)


Sabar itu ada batasnya, ini adalah pemahaman yang sangat fatal. Dengan pemahaman seperti ini akan menyebabkan hati menjadi rapuh, tidak akan tegar menerima segala ujian atau musibah dari Allah, yang akhirnya mengakibatkan batin menjadi “merana”, banyak orang yang lepas kontrol dengan dalih “ sabar itu ada batasnya”.

Sesungguhnya sabar itu adalah perintah Allah swt, dengan demikian tidak akan ada batasnya. Ini sama saja halnya dengan shalat lima waktu, hanya bedanya, bila sholat dilakukan pada waktu-waktu tertentu, sedangkan sabar dilakukan pada saat awal tertimpa musibah. Sedangkan musibah itu selama kita hidup tidak pernah akan berhenti.

Seperti yang tertera dalam firman Allah berikut ini:
"Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan bagi manusia, agar kamu menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya." (Al-Kahfi (18):7)
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan : “ kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?" (Al-Ankabuut (29):2)

Bahkan dalam hadist Nabi di tegaskan bahwa musibah itu merupakan indikator kecintaan Allah kepada hamba-Nya

“ Sesungguhnya apabila Allah mencintai seseorang hamba, maka Dia tenggelamkan hamba tersebut ke dalam cobaan. Barang siapa yang tidak pernah mengalami musibah, maka ia jauh dari kasih sayang Allah”
Bukankah dengan musibah itu berarti Allah memberikan peluang kepada kita untuk memperoleh pahala yang sangat dibutuhkan dalam “ kehidupan abadi” nanti?

Sabar itu tidak hanya di lakukan ketika menerima musibah saja, namun juga harus dilakukan pada waktu diberikan kesenangan. Karena ujian Allah itu tidak hanya terdapat dalam kesusahan saja, namun terdapat juga dalam kesenangan, Kebanyakan orang justru lalai menjalankan sabar bila di beri kesenangan.


Coba renungkan firman Allah berikut:



"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." ( Al-Bawarah(2)”153)
Bagaimana menurut teman - teman setelah membaca tulisan diatas?
 Apakah Sabar itu Ada Batasnya..?


Sumber :
  • http://forum.dudung.net/index.php?topic=14157.0
  • http://www.indra-agustian.com/2011/04/sabar-ada-batasnya

1 Comment:

  1. Muhammad Farhan said...
    Good ka raudhah :))

Post a Comment



By :
Free Blog Templates